Sudah saatnya karang taruna tidak hanya sibuk mengurusi persiapan perayaan 17-an. itulah yang menjadi obsesi besar Taufan EN Rotorasiko menyangkut citra karang taruna yang telanjur berada di zona nyaman selama ini.
Anggapan yang sudah telanjur ada haruslah diubah. Organisasi kepemudaan karang taruna berpotensi menjadi kekuatan pembangunan ekonomi Indonesia menurut Taufan saat dirinya terpilih sebagai Ketua Umum Karang Taruna Nasional 2010-2015.
Presiden Komisaris Indonesia Clean Energy ini mengaku tidak akan main-main saat menerima amanah membina organisasi karang taruna tersebut. Keseriusan dan komitmen Taufan inilah yang membawanya diundang sebagai salah satu pembicara di forum Asia Pasific Young Business Conference and Trade, di Kuala Lumpur, Malaysia, 28-30 Oktober yang lalu.
Di hadapan para peserta konferensi, Taufan memaparkan bagaimana potensi karang taruna sebagai wadah pemuda-pemudi yang ada di hampir setiap desa di Indonesia. Sesuatu kekuatan yang besar untuk memajukan perekonomian bangsa di daerah masing-masing.
Pengalamannya sebagai pelaku bisnis membuatnya optimistis bahwa karang taruna jika dibina dengan tepat akan menghasilkan jiwa kewirausahaan pada diri setiap pemuda yang tanggguh.
Dia pun memaparkan visinya yang akan menitikberatkan jiwa kewirausahaan pada karang taruna di bidang agrikultur (pertanian). Bahkan dia menyebutkan akan mengubah agrikultur sebagai sebuah bisnis industri yang seksi.
Alasannya karena Agrikultur adalah kekuatan utama Indonesia. Bukan IT ataupun manufacturing. Sehingga pemanfaatan potensi luar biasa yang memang sudah ada dapat digunakan sebaik-baiknya.
Pria kelahiran Semarang ini juga melihat adanya kontradiksi. Meski di Indonesia lebih banyak orang yang bekerja di bidang agrikultur, generasi mudanya seakan memandang sebelah mata potensi bidang tersebut.
Semacam ada sebuah trademark bahwa bertani bukan sesuatu yang keren, dan bisa dibanggakan. Pola pemikiran seperti ini yang akan diubah oleh Taufan. Dia akan membuat tertarik dengan mengungkapkan peta perekonomian dunia, dengan konsep yang paling berhasil yaitu konsep berbasis regional dikenal dengan istilah, one village one product. Keberadaan karang taruna yang ada di setiap desa atau kelurahan tentu sangat mendukung konsep tersebut. Beberapa negara yang sudah sukses dengan konsep ini di antaranya Thailand, Taiwan, dan juga Korea. Indonesia belum melakukan banyak hal tersebut.
Melakukan pembinaan kewirausahaan kepada karang taruna di seluruh Indonesia tentu bukan hal mudah. Banyak teman-teman karang taruna yang berpendapat bahwa penghasilan pelaku agrikultur yang tidak menjanjikan. Mereka tidak tertarik, mungkin karena orang tuanya bertani dan sawahnya kena hama, habis semuanya. Banyak dari hal-hal itu yang dapat dia ubah dengan penuh semangat.
Pemaparannya mengenai karang taruna di forum pemuda tersebut langsung mengundang ketertarikan para peserta. Bahkan beberapa organisasi pemuda negara lain menyatakan keinginannya untuk mengadopsi cara bekerja karang taruna di Indonesia.
Meski konsepnya sudah diakui di forum internasional itu, Taufan menyadari sesungguhnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan untuk mewujudkan hal tersebut.
Sejak terpilih sebagai ketua karang taruna, pria penghobi silat ini sudah mengunjungi berbagai karang taruna yang ada di berbagai daerah lndonesia. Selain untuk mengenalkan diri sebagai ketua baru, ia juga melakukan konsolidasi sekaligus melihat lebih jauh kondisi riil di lapangan.
Di situ dia menemukan persoalan klasik bahwa kurangnya dukungan dari segi dana dan pembinaan adalah hal yang paling mengganggu pikirannya. Karena itu, salah satu program utamanya ke depan adalah menyebarkan konsep tentang pentingnya karang taruna bagi pembangunan sebuah daerah.
Dia berjanji akan lebih aktif mengomunikasikan posisi strategis karang taruna kepada stakeholder pemerintah setempat agar ke depannya karang taruna bisa lebih baik lagi. Lebih jauh lagi ayah dari satu taruna yang berbasis di desa langsung ingin turun melakukan pembinaan dan menyampaikan ide. Salah satu strateginya adalah membawa contoh-contoh kisah sukses pemuda daerah yang sudah sukses berwirausaha.
Taufan mencontohkan beberapa karang taruna yang cukup berkembang di daerah dengan potensi masing-masing. Dalam perjalanannya ke Pulau Bintan, misalnya, para pemudanya melakukan kerja sama dengan bank lokal untuk menyebarkan gerakan Desa Menabung. Kebetulan di desa itu belum ada bank.
Gerakan menabung ini dilakukan secara jemput bola. Mobil bank keliling setiap minggunya kemudian mendatang dari desa ke desa. Pemuda yang tergabung dalam karang taruna berperan mengenalkan kegiatan tersebut, mengkoordinasi dan menjawab pertanyaan masyarakat setempat seputar manfaat menabung.
Ada juga kisah sukses dari Sukabumi tentang pemuda karang taruna setempat telah membawa Sukabumi menjadi daerah swasembada beras. Pemuda itu bertekad menjadikan Sukabumi yang pada dasarnya bertanah subur menjadi daerah swasembada beras. Melalui berbagai usaha, akhirnya dia bisa memiliki puluhan hektar sawah dan menghidupi banyak petani lain. Tingkat perekonomian Sukabumi kini semakin meningkat.
Ke depan Taufan mengaku sedang menggodok konsep toko karang taruna. Setiap karang taruna punya toko yang menjual barang andalan dari daerah lain. Misalnya, kerajinan patung Papua yang diminati masyarakat Jawa Barat akan dijual di toko karang taruna di Jawa Barat.