Berdasarkan perolehan suara pada pemilu legislative tahun 2009, Totok Daryanto memperoleh suara sebesar 96.729 (50,74 %) atau terbesar kedua untuk caleg DPR RI dari fraksi partai PAN yang menghantarkan dia menjadi anggota dewan untuk keduakalinya pada periode 2009-2014. Totok adalah kelahiran Nganjuk pada 06 Mei 1954. Dia menikah dengan teman kuliahnya yaitu ibu Henny Alien . Mereka kemudian mempunyai empat orang anak , Himawan Aditya Diponegoro, Riyanaldi Ikhsan, Mahmud Ardi Widanto, Affan Baskara Patria.
Dia adalah lulusan sarjana Ekonomi dari universitas Gajayana Malang. Sewaktu kuliah dia aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Dia salah seorang tokoh yang menggerakkan gerakan mahasiswa 1977/1978 di Yogyakarta. Berbagai pengalaman dilaluinya sejak mahasiswa hingga sekarang: pimpinan Lembaga Pers Mahasiswa UII (Muhibbah), Ketua I IPMI Cabang Yogyakarta, Ketua LAPMI HMI Cabang Yogyakarta, Sekretaris GM Kosgoro DIY, Sekretaris KUKMI DIY, Ketua IKAPI DIY, Ketua IMA DIY, Wakil Ketua ICMI Cabang DIY, Pengurus Majelis Ekonomi PWM DIY, Pengurus Tapak Suci Putra Muhammadiyah DIY, anggota Pengurus Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah. Pengalamannya di jabatan politik: Ketua DPW PAN DIY (1999-2004), Ketua Bappilu DPP PAN (2005-2010), Wakil Ketua DPRD DIY (1999-2004), anggota Komisi Pendidikan DPR RI (2004-2005), anggota Komisi Keuangan DPR RI (2005-2006), Ketua Komisi Ekonomi DPR RI (2006-2009), dan sekarang anggota Komisi Energi dan Pertambangan DPR RI. Totok menyelesaikan kuliah Pasca Sarjana UGM Program Ketahanan Nasional
walaupun sayangnya tesisnya tidak rampung-rampung karena kesibukan di DPR.
Totok Daryanto menjadi co-editor buku-buku babon filsafat, seperti Pengantar Filsafat Katcshoff, Pengantar Filsafat Ilmu, dan buku-buku penting filsafat lainnya. Kegiatan ini membuat dia menjadi editor yang handal. Selain itu dia adalah seorang wartawan harian di beberapa majalah di Yogyakarta.
Totok memulai usaha sendiri dengan mendirikan usaha penerbitan kecil-kecilan di awal 1990-an, dan selanjutnya sukses mengembangkan usaha percetakan dengan memiliki mesin-mesin cetak offset modern. Akhirnya dia memiliki dua perusahaan percetakan yakni Tiara Wacana dan Aditya Media. Totok pernah mendapatkan penghargaan “ Kalam Kencana" dari Menpen untuk editorial yang ditulisnya.