Nama seorang Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito sudah tak asing lagi di dunia pendidikan, terutama di Universitas Brawijaya, Malang. Dosen di Fakultas Pertanian ini pernah menjalani training di Kolombia dan Filipina serta beberapa seminar ilmiah di India, China dan Filipina. Tak hanya itu, beliau juga pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti short visit ke Amerika, Jepang, Australia, China dan beberapa negara di Eropa.
Setelah terpilih pada periode keduanya sebagai Rektor Universitas Brawijaya, pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad untuk secara total membawa Universitas Brawijaya menjadi PTN bertaraf internasional. Bukan komitmen yang mengada-ada, mengingat beliau memiliki pengalaman sebagai Ketua Tim Persiapan Universitas Brawijaya menjadi BHP-MN dan sebagai Ketua Tim Penyusunan Model Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi.
Melanjutkan program pada periode pertamanya, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito segera mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan otonomi Kampus serta mengembangkan bisnis di wilayah kampus melalui konsep Inkubator Bisnis dengan merintis berdirinya unit-unit bisnis, baik yang bersifat akademis maupun non akademis. Selain soal bisnis, program terobosan baru lain yang sudah disiapkannya adalah Job Placement Center, yang diharapkan akan dapat memudahkan lulusan dan mahasiswa dalam penempatan kerja.
Pada acara tasyakuran usai pelantikannya, beliau sekaligus menerima anugerah pemecahan rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diwakili oleh Paulus Pangka. Penghargaan yang disampaikan langsung oleh Mendiknas tersebut dianugerahkan atas prestasi Yogi Sugito yang menjabat secara terus-menerus secara berjenjang mulai ketua program diploma hingga rektor, terhitung sejak tahun 1984-2014.