Bergabung dengan Ganjarist, Ini Wawancara Eksklusif dengan Mantan KASAL Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh dikabarkan bergabung dengan relawan Ganjarist untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI di Pilpres 2024. 

Kabar bergabungnya Laksamana TNI (Purn) Kent (sapaan akrabnya) ke dalam relawan Ganjarist merupakan ‘amunisi’ baru dan support besar bagi relawan Ganjarist untuk lebih bersemangat dalam mengusung Ganjar Pranowo diperlehatan Pilpres 2024 mendatang. 

Apa alasan mantan KASAL Kent Sondakh yang pernah ikut dalam Deklarasi 1000 Purnawirawan TNI-Polri mewakili Jala Nusantara (Jala Nusantara adalah relawan dari Purnawirawan TNI AL seluruh Tantama, Bintara, Perwira hingga Perwira Tinggi yang diketuainya -red) mendukung Jokowi-Ma’ruf di tahun 2019 itu bergabung dengan relawan Ganjarist? 

Berikut petikan wawancara eksklusif nusakini.com (NK) kepada Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh (Kent):

NK: Dari sekian banyak relawan Ganjar Pranowo kenapa bapak memilih berlabuh di relawan Ganjarist?

Kent: Saya memilih Ganjarist karena saya lihat Relawan Ganjarist merupakan kumpulan orang yang bergerak dan bekerja tulus tanpa pamrih, penuh semangat dan optimis. 

NK: Dalam pandangan bapak bagaimana sebenarnya sosok Ganjar Pranowo?

Kent: Sejak pak Ganjar jadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng), saya mulai tertarik dan mengaggumi beliau. Sosok pemimpin yang mau turun ke lapangan dan tidak hanya di belakang meja. Beliau kerja tanpa pamrih dan tidak korup. 

Kesan pertama saat beliau membersihkan pungli-pungli di Jembatan timbang. 

Pak Ganjar juga merupakan sosok pemimpin yang rajin, bersih, terbuka dan betul-betul pekerja keras, sama dengan pak Jokowi saat jadi Gubernur DKI Jakarta. 

NK: Menurut bapak seberapa besar peranan relawan dalam konteks pemilihan pemimpin di Indonesia?

Kent: Tentunya peran Relawan itu sangat penting. Relawan dengan pengorbanan waktu dan materi bekerja keras untuk memperkenalkan dan meyakinkan sosok yang didukung sehingga sebanyak banyaknya rakyat mau memilih.

Memang partai politik (parpol) itu menjadi kendaraan Capres tapi dalam Pilpres itu dikenal ‘one man one vote’. Di sinilah sumbangsih relawan sangat besar. Bekerja dan begerak tanpa pamrih untuk meyakinkan pemilih tanpa dibayar. Jadi sebaiknya politisi parpol jangan menafikkan peran besar relawan.

NK: Apa yang harus dilakukan relawan dalam konteks politik Indonesia?

Kent: Relawan itu harus jujur dalam data dan fakta. Bekerja keras dan terus berkoordinasi antar sesama anggota dan terus mencari kiat-kiat yang efektif dan yang paling penting harus optimis. 

NK: Menurut bapak bagaimana selama ini gerakan relawan Ganjarist dalam memberi kontribusi membawa Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden Indonesia?

Kent: Dari video-video kegiatan Relawan Ganjarist seluruh Indonesia dan jumlah anggota yang terus bertambah dengan cepat menunjukkan bahwa Koordinator Nasional (KorNas) Ganjarist telah bekerja pada arah yang tepat.

NK: Bagaimana sebaiknya politik kebangsaan Indonesia kedepan di tengah kemajemukan bangsa?

Kent: Hindari politik identitas karena tidak sesuai dengan sendi-sendi kehidupan Berbangsa dan Bernegara kita yang di ikat oleh 4 konsensus Nasional yaitu NKRI,PS,UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika..

NK: Salah satu yang menjadi fokus kehadiran relawan Ganjarist di samping mendukung Ganjar Pranowo adalah melawan politik identitas serta radikalisme di Indonesia. Bagaimana menurut bapak? 

Kent: Sangat sepakat karena Politik Identitas, Ekstrimisme, Radikalisme, Teroris dan Intoleran serta ajaran-ajaran yang bertentangan dengan 4 pilar konsensus Nasional harus bersih dari NKRI.

Dilansir dari laman Wikipedia, diketahui bahwa Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh lahir di Tobelo pada 9 Juli 1948.

Ia memiliki istri bernama Henny Utami dan tiga orang anak.

Bernard Kent Sondakh, merupakan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan-16 tahun 1970.

Kent-sapaan akrab Bernard Kent Sondakh, dulu sempat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Mantan KASAL) sejak 25 April 2002 sampai 18 Februari 2005.

Bernard Kent Sondakh, merupakan lulusan Kursus Komandan Kapal Atas Air (1985), Seskoal Angkatan-26 (1988/1989), Operational Artilery di Yugoslavia (1990), Sesko ABRI Angkatan-20 (1993/1994), dan KSA Angkatan-8 Lemhannas (2000).

Semasa aktif sebagai TNI, ia pernah ditugaskan sebagai Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat (1995), Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal III (1996)), Komandan Komando Pendidikan TNI AL (Kodikal; 1997), Asrena Kasal (2000), Asops Kasal (2000), dan Irjen TNI (2001).

Gebrakan Laksamana Kent

Semasa menjabat sebagai KASAL, Kent kerap membuat kebijakan yang luar biasa.

Di antaranya, tidak ada kompromi dengan para pelanggar hukum di laut yang dinyatakan dengan perintah penindakan untuk menenggelamkan kapal-kapal pelaku, meluncurkan kapal patroli KAL-35 hasil rancang bangun Dislitbangal serta meremajakan kembali kapal-kapal perang eks Jerman Timur dan overhaul kapal selam, yang disusul dengan penandatanganan kontrak pembelian 4 buah kapal korvet Sigma Class dari Belanda untuk melengkapi postur TNI AL dalam Blue Print atau Cetak Biru Pengembangan Kekuatan sampai tahun 2024.

Buku: Gagasan, Tindakan dan Harapan Bernard Kent Sondakh. (*)