Ryan Latief Tak Sepakat Vale Hentikan Operasional, Usulkan Cukup Isolasi Total Pabrik
By Abdi Satria
nusakini.com-Makassar-PT ValeVale Indonesia Tbk merupakan satu-satunya tambang yang berlokasi di tengah kabupaten Luwu Timur.
Itulah mengapa, sejalan dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 membuat sebagian kalangan aktivis sosial meminta penutupan sementara operasional pertambangan PT. Vale. Alasannya, semua karyawan berinteraksi langsung dengan warga sekitar wilayah tambang Kec.Nuha,Towuti Wasuponda dan Kec.Malili yang berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19.
Disisi lain desakan penghentian sementara operasional PT. Vale, dinilai kurang tepat oleh Ryan Latief, Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP-KEP-KSPSI) Sulsel.
Ryan berdalih, PSBB tidak memerintahkan aktifitas pertambangan dan energi dihentikan karena berdampak besar buat perekonomian Indonesia. "Aktifitas ekonomi di Luwu Timur juga bisa lumpuh. Karyawan atau buruh bisa kehilangan pekerjaan," katanya.
Menurut Ryan Latief, disisi Lain PT. Vale Indonesia memiliki 3 PLTA yakni, Larona, Balambano, dan Karebbe. Disamping memasok tenaga listrik untuk produksi Pabrik, PT. Vale juga memasok kebutuhan listrik masyarakatmelalyibPLN sekitar. sekitar 10,7 megawatt.
"Bila semua dihentikan operasional, ekonomi bisa lumpuh total dan menimbulkan masalah baru dan suplai Listrik untuk masyarakat tidak terpenuhi. Ini bahaya karena dampak terlalu besar. Kita ketahui Suplay 3 PLTA milik PT. Vale dirata-ratakan sekitar 280 sampai 365 megawatt perhari. Bagi saya, opsi hentikan operasional kurang tepat dan tidak rasional," papar Ryan.
Ryan menyatakan, memang penting untuk memutus rantai penyebaran virus corona, namun perlu dipertimbangkan langkah-langkah dan dampak yang timbulkan. Bila dihentikan operasional, semua karyawan tambang akan berhenti total. Otomatis produksi terhenti. Bila terjadi, kasihan masyarakat sekitar tidak ada suplai listrik ahkan menghambat aktifitas Bisnis Lainnya diluar Tambang
"Bagi saya, bukan penghentian operasional, tetapi isolasi total pabrik Milik PT.Vale. Bila memang terbukti hasil swab tes, ada banyak karyawan yang positif covid-19, isolasi total. Karyawan tetap didalam pabrik untuk shift kerja. Jangan biarkan keluar. Dan yang positif ditempatankan di campenggano milik Vale untuk Isolasi dan pengobatan. Atau di bawah ke Makassar di tempatkan di swiss Bell Hotel yang di siapkan pemerintah Sulsel sehingga produksi tetap sedia kala," ungkapnya. (r/ab)