nusakini.com - Internasional - Sambaran petir dikabarkan menewaskan 11 orang dan melukai beberapa lainnya di kota Jaipur pada hari Minggu (11/7).

Para korban sedang berfoto selfie di tengah hujan di atas sebuah menara 12th Century Amer Fort, tempat wisata yang cukup terkenal. Sekitar 27 orang berada di menara dan tembok benteng saat peristiwa terjadi, beberapa dari mereka dilaporkan melompat ke bawah ketika petir menyambar.

Sambaran petir dicatat rata-rata menewaskan sekitar 2.000 warga India sejak tahun 2004.

Seorang petugas polisi senior menyampaikan kepada wartawan bahwa menara yang terkait merupakan tempat yang populer di benteng tersebut. Ia menjelaskan sebagian besar yang tewas masih berusia muda.

Di hari yang sama, sembilan orang juga dikabarkan tewas akibat sambaran petir di Rajasthan, negara bagian di mana Jaipur terletak.

Wakil menteri Rajasthan, Ashok Gehlot, mengumumkan pemerintah akan memberikan kompensasi sebesar 500.000 rupee (sekitar 97 juta rupiah) kepada keluarga korban tewas.

Musim monsoon India dimana hujan lebat terjadi, biasanya mulai pada bulan Juni hingga September.

Departemen Meteorologi India (IMD) menyatakan kematian akibat sambaran petir meningkat dua kali lipat di India sejak tahun 1960-an, mereka mengatakan salah satu alasannya adalah krisis iklim.

Data menunjukkan peristiwa petir meningkat sebesar 30%-40% sejak awal pertengahan 1990-an. Pada tahun 2018, negara bagian Andhra Pradesh melaporkan 36.749 sambaran petir dalam 13 jam.

Pihak yang bertanggung jawab mengatakan sambaran petir lebih umum terjadi di daerah yang kurang tertutupi pohon, sehingga warga lebih mudah tersambar petir.